Home » , , , , , , , , , , , , , , , » Berwisata Ke Gunung Tangkuban Perahu dan Pemandian Air Panas Ciater (Sari Ater)

Berwisata Ke Gunung Tangkuban Perahu dan Pemandian Air Panas Ciater (Sari Ater)

Beberapa hari yang lalu saya sempat berwisata ke Gunung Tangkuban Perahu. Sebelumnya saya cari-cari informasi tentang tempat wisata ini, walaupun waktu SMA dulu, saya bersama-sama teman sekolah pernah mengunjungi tempat wisata ini, tapi saya masih blank tentang lokasi tempat wisata ini.

Biasa saya mencari di Google, dan ketemu beberapa website yang cukup membantu saya.

Cipularang
Untuk menuju Gunung Tangkuban Perahu, saya melewati bandung, karena saya pikir akses ke Bandung dari bekasi sudah sangat mudah dengan adanya Tol Cipularang. Dari Bekasi ke Bandung hanya membutuhkan waktu sekitar 1,5 Jam. Kami keluar tol Pasteur dan keluar tol langsung disambut dengan kemacetan.
Disini juga banyak penjual Peta Bandung dengan ukuran yang cukup besar dan harga 15 ribuan (setelah ditawar). Tapi sayang peta ini tidak sampai ke obyek Wisata Tangkuban Perahu, karena memang Tangkuban Perahu berada di utara Bandung.

Dari Bandung ini karena waktu sudah siang (kira-kira jam 12-an), maka kami tidak sempat jalan-jalan di kota Bandung dan langsung menuju obyek wisata Tangkuban Perahu. Kami ke arah Bandung Utara, Lembang dan naik terus menuju Gunung Tangkuban Perahu. Perjalanan cukup lancar, karena jalannya cukup bagus. Kira-kira 30 menit kami sudah sampai di

Bandung
lembang. Disini kami berhenti di Masjid Lembang untuk melaksanakan Sholat Dhuhur. Dari lembang ini perjalanan masih kira-kira 40 menitan untuk bisa sampai Gunung Tangkuban Perahu. Di sepanjang perjalanan banyak warung jagung bakar ddan sate kelinci, sayang kami tidak sempat mampir karena keburu sampai. Ada 2 pintu masuk, kami naik dari pintu atas dengan membayar 34 ribuan untuk 1 mobil dan 2 penumpang. Setelah pintu gerbang ini ternyata masih sekitar 4 km untuk sampai puncak Tangkuban Perahu, dan jalanya tidak terlalu bagus, sehingga harus hati-hati karena ada beberapa lubang kecil sepanjang jalan ini yang harus di hindari.

Ada tempat perhentian Bis/ Parkir bis karena Bis tidak diperkenankan untuk sampai puncak. Setelah itu kami ketemu dengan perhentian mobil-mobil disitu ternyata tempat masuk ke Kawah Domas. Tetapi kami tidak mampir disitu, karena kami ingin segera sampai puncakgunung Tangkuban Perahu.

Kawah Tangkuban Perahu
Sesampainya di puncak Tangkuban Perahu, disana sudah cukup rame dengan pengunjung, dan parkiran mobil sudah hampir penuh. Ada beberap tukang foto, dan penjual souvenir-souvenir khas Tangkuban Perahu. Ada juga Kuda yang bisa di sewa jika kita tidak ingin cape jalan-jalan.
Kawah TP 3

Beruntung sesampainya di puncak cuaca cerah dan tidak berkabut, sehingga kami bisa menyaksikan kawah Tangkuban Perahu dengan jelas (walaupun dalam jarak yang jauh, tidak boleh mendekat karena kawah masih aktif sehingga bisa mengeluarkan gas berbahaya)

Kawah Domas
Setelah puas berkeliling dan melihat pamandangan yang indah tersebut, kami melihat ada jalan setapak yang dilalui oleh para pengunjung yang ternyata jalan menurun tersebut mengarah ke arah Kawah Domas dengan jalan kaki. Kami penasaran dan akhirnya kami ikut turun menyusuri jalan tersebut untuk melihat dari dekat Kawah Domas. Disepanjang perjalanan kami ditawari telur mentah yang bisa di rebus di Kawah Domas. Selain itu ada juga jasa pemandu perjalanan yang bisa mengantar kita ke Kawah Domas dengan biaya 25 ribu (setelah ditawar dari 50 ribu). Perjalanan ke Kawah Domas memang sangat melelahkan, jalan menurun dan agak licin. Jarak yang kira-kira 1,2 Km terasa sangat jauh dan melelahkan, untunglah ada pemandu yang yang tidak henti-hentinya bercerita tentang kawah domas atau cerita tentang kondisi hutan disitu.
Kawah DOmas 2
Sesampainya di Kawah Domas, kami melihat pemandangan yang menakjubkan, sungguh tidak sia-sia perjalanan yang melelahkan kami. Karena disitu kami bisa melihat dari dekat aktifitas kawah, bahkan bisa merasakan panasnya kawah. Terdapat banyak kawah diantara bebatuan. Bau belerang cukup menyengat, tetapi setelah terbiasa tidak menjadi masalah. Ada banyak kawah disitu dengan air yang seperti air mendidih. Kami memilih kawah yang paling besar (diameter kurang lebih 2 meter) dan mengeluarkan telur mentah yang tadi kami beli. Telur dimasukkan dalam plastik dan diikat agar tidak jatuh ke dasar kawah. Setelah itu telur tersebut dimasukkan kawah dan diikatkan di bebatuan. Sambil menunggu telur masak, kami melihat pemandangan disitu dan sesekali merendam kaki di air kawah (tentu yang tidak terlalu panas).

Setelah puas menikmati indahnya Kawah Domas, kami segera kembali ke parkir mobil yang ada di puncak Tangkuban Perahu. Cuaca hujan rintik-rintik, sehingga sepanjang perjalanan kembali ke parkiran mobil kami kehujanan. Kali cukup panik karena kami berjalan di tengah hutan yang tidak ada tempat untuk berteduh dan turun hujan sehingga jalan yang menanjak itu menjadi licin. Untung hujan tidak terlalu deras sehingga kami bisa sampai parkiran mobil dengan selamat.
Wisata Ke Ciater (Sari Ater)
Perjalanan selanjutnya adalah kami ke Ciater yang tidak jauh dari Tangkuban Perahu, kira-kira hanya 4 Km perjalanan. Sepanjang perjalanan kami bisa menikmati indahnya perkebunan teh, suasananya seperti kalau kita ke Puncak (Bogor), tetapi dengan kendaraan yang tidak terlalu padat. Setibanya di Sari Ater (Ciater), kami segera membeli karcis masuk 40 ribuan untuk mobil berpenumpang 2 orang.

Ciater
Sari Ater adalah wisata pemandian air panas, kawasannya cukup bagus dan terawat. Bagi yang akan menginap disini juga tersedia hotel yang cukup bagus (Sari Ater Resort & SPA), ada juga penginapan-penginapan yang disediakan penduduk sekitar dengan harga yang lebih murah. Ada banyak sekai kolam-kolam air panas yang bisa kita pakai untuk sekedar merendam kaki atau bahkan mandi. Sangat menarik kalau mengajak anak-anak berwisata ke tempat ini. Ada juga fasilitas bermain untuk anak-anak seperti ayunan, jungkat jungkit dan sepeda air.

Setelah Puas dan waktu sudah magrib kami segera keluar dari Ciater dan segera mencari Mushola untuk melaksanakan Sholat Magrib.
Habis Sholat, kami segera pulang ke Jakarta. Kami mengambil jalur Subang, karena kalau balik lagi ke Bandung perkiraan kami akan macet di lembang dan di Pasteur. Jalan dari Ciater Tol Sadang memang agak jauh, tetapi jalanya cukup mulus dan rambu-rambu cukup jelas. Kami membutuhkan waktu kira2 2 Jam untuk masuk ke tol Sadang. Dan akhirnya kami sampai rumah (Bekasi Barat) jam 10 malam (kurang lebih perjalanan 3 Jam dari Ciater).
Silahkan Copy Paste Artikel ini jika dianggap bermanfaat, tetapi dengan menyertakan Link Sumbernya. Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan Klik Disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di KiosTravel

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Copy Paste Artikel ini jika dianggap bermanfaat, tetapi dengan menyertakan Link Sumbernya.

 
Support : KiosTravel | DhifaOutlet | MejaOnline
| PuasOnline
Copyright © 2013. KiosTravel - Indonesia - All Rights Reserved
Template Modify by Hafidz Ma'mun
Proudly powered by Blogger